BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak bisa
dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) akan
berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia.
Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan
mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan
Medical Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
B.
TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif
2.Mempermudah bagi perawat dalam memonitor klien
C.
MANFAAT
Adapun manfaat teknologi dalam bidang
kesehatan, diantaranya:
Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor
kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran
darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat
perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta,
tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi
organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi
kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Komputer Di Bidang Kedokteran
Tidak bisa dipungkiri lagi,
bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam
meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam
dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc
yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service.
Proyek percontohan Google
itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan
suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu
dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya.
Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat,
jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan
mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google
lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin
segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan
Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan
progresif.
Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Komputer yang banyak
berperan dalam dunia kesehatan
·
Melakukan rotgen
terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan penyebabnya.
·
Diagnostik ,
terapi dan perawatan, monitoring status pasien
·
Adminstrasi
Rumah Sakit
·
Data base
karyawan Rumah Sakit
·
Laboratorium
analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan
·
Penelitian dan
pabrik Farmasi.
Perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk
kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif
tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah
menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah
sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya,
tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di dunia medis, dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel
terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan
terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi
informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari
cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan
data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi
memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan
muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan
kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen
informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
1.
Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan mutu layanan
kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih tertinggal bila
dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas
kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
pasien juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara
progresif dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau
biasa disebut dengan istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di
bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas,
Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri
farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK (Sistem
Informasi dan Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional,
regional dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa
mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis
elektronik merupakan segmen fundamental dari e-Health.
Karena DMR memberikan
fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit,
Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan
sejarah rekam medis dari seorang pasien mulai lahir sampai meninggal dunia.
Kelebihan rekam medis elektronik antara lain : memungkinkan akses yang simultan
dari lokasi berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang
variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data.
Kondisinya bertambah sempurna jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia
untuk foto rontgen, rekaman suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain.
Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan
seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Kesehatan.
Untuk mengembangkan aplikasi
e-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM (Digital Imaging and
Communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data
hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan
menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada
masalah penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke
arah integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi
tertentu.
2.
Manfaat Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan
kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi
perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan distribusi penyakit
juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan sebagainya.
Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi
yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian
dan tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya
adalah mengenai Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan
informasi dan pelayanan kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi
lainnya.
Telemedicine bisa diartikan
sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga
tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat
atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat
mempercepat tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar
radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga
dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif
tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk konsultasi, diagnosis
dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan kepada penyedia
kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine melahirkan
sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi, telepatologi, telefarmasi
dan sebagainya. Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat
berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu
otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal
ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan
secara fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan
SIG Kependudukan merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk
menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan e-Health
mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan.
Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan.
Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat
sampai dengan pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga
bisa mengeleminir tindakan mafia obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan
publik dalam hal harga dan distribusi obat-obatan. C
TIK juga mempermudah Dokter
dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat
monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.
Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit
Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan
menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan
teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
Era globalisasi dan era
informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat
tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam
sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat
standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal
tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan hambatanhambatan yang
dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM
yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu, masih
minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan,
dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan.
Aplikasi teknologi informasi
untuk mendukung manajemen informasi kesehatan
1.
Rekam medis
berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu tantangan besar
dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah
penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Dalam laporan resminya, Intitute
of Medicine mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan
keberhasilan penerapan rekam medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif
dan dapat dijadikan data model bagi rumah sakit lainnya
Pengertian rekam medis
berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan
database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam
manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai
data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi
dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang
lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK)
yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi
agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.
TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam
memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer,
aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi
modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung,
Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan
teknologi Informasi dan Komputer.
2. Pelayanan
Medis dan Non medis
a)
Pelayanan Medis
Pelayanan yang bersifat
medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi
informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan
data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan
sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat. Sebelum
menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan klasifikasi
diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan
untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih
lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi
sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Sistem ini
mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data terkini
dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah tersedia
di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan
evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
b)
Pelayanan Non
Medis
Pelayanan yang bersifat
non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi seperi sekarang
ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang semakin
efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat
atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama saat
mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi secara
manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien
yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan
akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas
menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan
biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data
mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut
dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.
PERANAN KOMPUTER DALAM DUNIA
KESEHATAN
Teknologi Informasi di
bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang
sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran.
Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT)
berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh
organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk
yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR)
yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
Single Photon
Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk
mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk
lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem
komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif.
Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan
baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi
obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot,
Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan
mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik
yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara
intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya
komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan
ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer
DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi
aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari
proses-proses biologi.
Efek Negatif terhadap
kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang
paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan
bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan
warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih
mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada
layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan
dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga
berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis
dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para
pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal
dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan
kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer
menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa,
karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang
berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya
gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih
memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga
air mata akan ikut menguap. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan,
untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata
radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu
sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada
radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial
radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang
diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak
dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi
yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai
sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai
filter radiasi.
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan
sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan
printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya
adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun
batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari
adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar
40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka
kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury
(RSI)
RSI merupakan sebuah
terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot
(musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot.
RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper
Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja
(Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama
diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan
komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah
buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi
keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak
menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul
pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang
menjadi tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan
menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku
(misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan
tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit
di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung,
bergetar atau bahkan mati rasa.
KESIMPULAN
Teknologi dalam kesehatan
mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau
mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi
dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal
tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
Namun demikian, tidak
dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk
manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem
informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis)
problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai
aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan
SDM seringkali menjadi pengganjal.
Pemahaman tenaga kesehatan
di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang
keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan
merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah
finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang
investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang
terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas
dan privacy data medis.
Dalam penggunaan TI terutama
computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan pnggunanya apabila dalam
penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan
mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel
jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan
dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.